nuff

Cari laman web

Google

LAMAN UTAMA

Menjemput Rezeki


1. Istighfar dan Taubat

Maka aku katakan kepada mereka: 'Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, -sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, Dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan Mengadakan untukmu kebun-kebun dan Mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.” (QS. Nuh: 10-12)
Hasan al-Bashri salah seorang pemuka di kalangan tabi’in selalu menganjurkan banyak istighfar kepada siapa saja yang datang kepadanya ketika mengadu tentang gagal panen, sulit rezeki, sulit mendapatkan keturunan, dan sawah ladang yang tidak produktif. (Tafsir Qurthubi)

2. Takwa
“Jikalau Sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi…” (QS. Al-A’raf: 96)

3. Tawwakal
“Sungguh, seandainya kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenarnya, niscaya kalian diberi rezeki sebagaimana rezeki burung-burung. Mereka berangkat pagi hari dalam keadaan lapa, dan pulang sore hari dalam keadaan kenyang.” (HR. Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah, Ibn Mubarak, Hakim, Musnad asy-Syihab. Sanadny disahihkan oleh Ahmad Syakir dan Al-Albani)

4. Sedekah dan Infak
“Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, Maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah pemberi rezki yang sebaik-baiknya.” (QS. Saba: 39)
“Allah Tabaraka wa Ta’ala mengatakan: Wahai anak Adam, berinfaklah, niscaya Aku memberi rezeki kepada kamu.” (HR. Muslim)


5. Taat dan Beribadah Sebaik-baiknya

“Sesungguhnya Allah berfirman, “ Wahai anak Adam, beribadahlah sepenuhnya kepada-KU, niscaya Aku penuhi di dalam dada dengan kekayaan dan semua kebutuhanmu. Jika tidak kalian lakukan (tidak taat) Aku penuhi dengan kesibukan dan tidak Aku penuhi kebuthanmu (tidak ada hasilnya semua usaha).” (HR. Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah, Hakim dari Abu Hurairah. Al-Albani mensahihkannya) 
 


6. Menyambung Silaturrahim

“Siapa saja yang suka agar rezekinya luas, dipanjangkan umurrnya, maka hendaklah ia menperbanyak silaturahmi.” (HR. Bukhari)

Maksud dari dipanjangkan umur dalam hadist ini adalah berkah umur menurut Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam Fathul Barri.

“Belajarlan tentang nasab (garis keturunan) sehingga kalian bias menyambung silaturhami. Karena sungguh silaturahmi itu adalah (salah satu cara) menimbulkan kasih saying antara keluarga, (sebab) luasnya rezeki dan bertambah usia (berkah umur).” (HR. Ahmad, Tirmidzi, dan Hakim. Syaikh Ahmad Syakir dan Al-Albani mensahihkannya) 

  
7. Menolong dan Membantu Orang Miskin

Dalam sahih Bukhari dikisahkan bahwa Sa’ad merasa dirinya memiliki kelebihan dari pada yang lain. Kemudian Rasulllah Saw bersabda:
“Bukankah kalian ditolong dan diberi rezeki lantaran orang-orang miskin?”

“Carilah keridhaanku melalui orang-orang miskin diantara kalian. Karena sungguh kalian diberi rezeki dan ditolong karena sebab orang miskin diantara kalian.” (HR. Ahmad, Abu Daud, Tirmizi, dan Hakim. Disahikan oleh Albani 


8. Bersyukur
Didalam al Quran ada dinyatakan bahawa sesiapa yang tidak bersyukur maka Allah akan mendatangkan azab yang pedih kepadanya, sebaliknya sesiapa yang bersyukur Allah telah menjanjikan ni’mat kepadanya. Ayatnya Bermaksud: “Dan (ingatlah juga), tatkala Rabbmu memaklumkan: ‘Sesungguhnya, jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (ni’mat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmatKu), maka sesungguhnya azabKu sangat pedih.”

9. Mengutamakan Kehidupan Akhirat
Sebagai ingatan kepada kita semua dalam memburu kekayaaan dan kesenangan, di bawah ini diturunkan hadis Nabi s.a.w. sebagai panduan, yang bermaksud: “Barangsiapa yang kehidupan duniawi menjadi tujuan utamanya, nescaya Allah menjauhkan dirinya dari tujuannya, dan meletakkan kefakiran di hadapan biji matanya. Ia tidak mendapatkan kehidupan dunia, melainkan apa yang telah ditentukan baginya. Barangsiapa yang kehidupan akhirat menjadi niat utamanya, nescaya Allah akan menyatakan dirinya dengan tujuannya, dan menjadikan kekayaan dalam hatinya sekaligus mendapat kehidupan duniawi. Dan (perlu diingat), kehidupan duniawi adalah hina.” (H.R. Ahmad, Ibnu Majah dan Tirmidzi.)

 

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...