Kesesatan menjadi salah satu momokan yang harus diwaspadai oleh kaum muslimin. Sebab kesesatan ini dapat menjerumuskan manusia dalam lembah kemaksiatan yang tidak akan membuat mereka bahagia di dunia apalagi di akhirat.
Banyak kesesatan di dunia akibat godaan iblis. Makhluk Allah yang satu ini telah bersumpah akan menghalangi umat Islam untuk berbuat kebaikan dari berbagai sisi. Mereka akan senantiasa membisikan pikiran jahat kepada kita agar mengikuti perintahnya.
1. Kebodohan
Penyebab utama kesesatan yang pertama ialah kebodohan. Kebodohan yang dimaksud di sini tidak semata-mata perkara ilmu duniawi. Akan tetapi juga kebodohan terhadap syariat Islam yang mulia dan sempurna. Hal ini merupapakan salah satu penyakit yang harus diwaspadai sebab dapat membahayakan bahkan membinasakan.
Orang yang memiliki kebodohan akan syariat Islam haruslah melawannya. Bahkan dinyatakan sahih oleh al-Albani) Asy-Syaikh Muhammad al-Imam hafizhahullah berkata (Bidayatul Inhiraf hlm. 133), “Kebodohan adalah musuh semua risalah yang dibawa oleh para rasul Shallallahu ‘alaihi wasallam. Oleh karena itu, Allah Subhanahu wata’ala memisalkan orang yang bodoh sebagai makhluk yang paling jelek yang berjalan di muka bumi ini.
Firman-Nya,
Sesungguhnya binatang (makhluk) yang paling buruk pada sisi Allah ialah orang-orang yang pekak dan tuli yang tidak mengerti apa pun.” (al-Anfal: 22)
“Atau apakah kamu mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar atau memahami. Mereka itu tidak lain, hanyalah seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat jalannya (dari binatang ternak itu).” (al-Furqan: 44)
Tidak hanya dikatakan sebagai makhluk yang paling jelek di muka bumi, bahkan merebaknya kebodohan menjadi salah satu tanda-tanda kiamat. “Sesungguhnya termasuk tanda-tanda kiamat adalah dicabutnya ilmu dan merebaknya kebodohan.” (Muttafaqunalaih dari Anas bin Malik)
Sabda beliau Shallallahu ‘alaihi wasallam yang lain : “Sesungguhnya Allah 'azzawajalla tidak akan mencabut ilmu dari manusia dengan sekaligus. Akan tetapi, Dia akan mencabut ilmu dengan mewafatkan para ulama (ahli ilmu).Ketika Dia tidak menyisakan seorang alim pun, umat manusia akan menjadikan orang-orang jahil sebagai pemimpin mereka, kemudian para pemimpin itu ditanya. Mereka pun berfatwa tanpa ilmu sehingga mereka sesat dan menyesatkan.” (HR. al-Bukhari dari Abdullah binAmr radhiyallahu ‘anhuma)
2. Jauhnya Umat Dari Ulama Syariat
Penyebab kemaksiatan yang kedua ialah jauhnya umat dari ulama syariat. Tidak dapat dipungkiri bahwasanya banyak umat yang kini lebih menggandrungi orang-orang terkenal dibandingkan orang yang memiliki ilmu agama.
Padahal sejatinya kita harus menjadikan para ulama syariat sebagai pemimpin yang harus ditaati dalam urusan kebaikan. Allah Ta’ala berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu.” (an-Nisa: 59)
Para pemimpin inilah yang menjadi tempat mengadu umat selama mereka hidup di dunia. Tugas kita setelah itu ialah mendengarkan nasihat dan solusi yang diberikan olehnya. Hal tersebut dikarenakan merekalah orang yang paling memahami syariat dan hal-hal yang bermanfaat bagi umat baik itu urusan dunia ataupun akhirat.
Allah Ta’ala berfirman:
“Dan apabila datang kepada mereka suatu berita tentang keamanan atau pun ketakutan, mereka lalu menyiarkannya. Dan kalau mereka menyerahkannya kepada Rasul dan Ulil Amri di antara mereka, tentulah orang-orang yang ingin mengetahui kebenarannya (akan dapat) mengetahuinya dari mereka (Rasul dan Ulil Amri). Kalau tidaklah kerana karunia dan rahmat Allah kepada kamu, tentulah kamu mengikut syaitan, kecuali sebahagian kecil saja (di antaramu).” (an-Nisa: 83)
Jauhnya para umat dari ulama syariat ini dapat menyebabkan mereka terjerumus di dalam perbuatan yang sesat dan pada akhirnya terjerumus ke dalam panasnya api neraka. Sebab mereka tidak mau berkonsultasi apalagi meminta pendapat dari para ahli agama padahal mereka mengetahui betapa pentingnya kedudukan ulama syariat.
Pada dasarnya, tidak ada musibah yang lebih dahsyat yang akan menimpa umat selain jauhnya mereka dari ilmu dan ulama. Maka tidak heran apabila Rasulullah SAW bersabda bahwa apabila mereka jauh dari 2 hal ini maka rusaklah urusan dunia dan agamanya.
Rasulullah SAW bersabda:
“Apabila sebuah urusan diserahkan kepada yang bukan ahlinya, tunggulah kehancurannya.” (HR. al-Bukhari)
Al-Hasan al-Basri rahimahullah berkata, “Kalau bukan kerana adanya ulama, sungguh umat manusia akan seperti binatang ternak.” (Mukhtashar Nashihati Ahlil Hadits)
No comments:
Post a Comment